Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Terus Gelorakan "Kartu Tani dan Jaga Ketahanan Pangan"


 

Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Terus Gelorakan "Kartu Tani dan Jaga Ketahanan Pangan"

Kamis, 28 Februari
Cibitung, Bekasi, SUARATOPAN.COM - Dalam rangka mendukung program Pemerintah Pusat (Kementan RI) mengenai ketahanan pangan Nasional maupun sebagai produsen terbesar dunia yang telah dicanangkan pada tahun 2045 nanti. Maka Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi akan terus berupaya mendukung dan menjaga ketahanan pangan khususnya produksi pangan ditingkat Kabupaten Bekasi.

Produksi pangan tersebut tentunya, dapat berhasil apabila segala kebutuhan produksi pangan dapat terpenuhi secara maksimal, baik lahan, bibit, pupuk, dan air, tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Adapun jenis pangan seperti, Padi, jagung, ganyong, singkong, ubi jalar, kentang, nipah, sorghum, sagu, dan tebu, di masing-masing wilayah di Indonesia sendiri terus meningkat, sehingga kebutuhan pangan atau stok pangan khususnya di Kabupaten Bekasi yakni Padi akan tercukupi dengan segala upaya dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam hal ini, Dinas Pertanian Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Bekasi, akan terus menggelorakan kartu tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan berupaya menjaga ketahanan pangan khususnya produksi padi setiap tahunnya terus ditingkatkan dengan memelihara dan menjaga berbagai kebutuhan petani seperti, tersedianya lahan, bibit, pupuk maupun air yang cukup, sehingga stok padi khususnya kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi dapat terpenuhi, bahkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luar Kabupaten Bekasi.
"Kebutuhan petani ini, selain kartu tani diantaranya, Ketersediaannya lahan, Bibit unggul, Pupuk dan Air, ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan untuk semakin meningkatkan produksi padi yang terus kita pertahankan," kata Nayu Kulsum, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi.

Untuk kebutuhan lahan pertanian, lanjut Nayu, pihaknya terus mendorong agar Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Bekasi kurang lebih seluas 48.000 Hektare ini minimal dapat dipertahankan, bahkan pihaknya pun meminta agar dibuatkan perda LP2B. "Ketersediaan lahan ini sebagai modal dasar petani dalam produksi," imbuhnya

Menurutnya, selain lahan, harga pupuk subsidi bagi petani, pihaknya telah mendaftarkan 70 persen dari jumlah petani di Kabupaten Bekasi dalam mendapatkan Kartu Tani, guna memudahkan para petani dalam pembelian pupuk bersubsidi yang dibeli di kios-kios yang telah ditunjuk oleh bank.

Walau pun saat ini sebagian petani belum efektif terdaftar kartu tani, pihaknya berharap kedepan para petani memiliki kartu tani, melalui kelompok taninya dapat mendaftarkan diri kepada penyuluh sebagai perwakilan Dinas Pertanian, dengan syarat hanya menyerahkan KTP dan KK. Sehingga para petani lebih mudah membeli pupuk di kios-kios yang telah ditunjuk oleh bank tersebut. "Dengan menunjukan kartu tani para petani dapat membeli dengan ketentuan perhektare sebanyak 200 kilogram," katanya

"Perwakilan dari kami (Dinas Pertanian-red) di wilayah yakni, penyuluh kan sudah ada, tinggal daftar membawa KTP dan KK, nanti kami buatkan melalui aplikasi simultan. Dan Tentunya kami akan usahakan semua petani mempunyai Kartu Tani," ujarnya.

Kemudian, pihaknya dalam setiap bulan rutin melaporkan mengenai Luas Tambah Tanam (LTT). Dan ditahun 2018 lalu pihaknya telah mempersiapkan LP2B, karena sebagaian besar masyarakat Kabupaten Bekasi adalah petani. "Intinya kita mempertahankan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi," lanjutnya

"Insha Allah program dari Kabupaten juga memperhatikan petani dengan cara membantu kelompok tani, dan kelompok tani itu tercatat dengan SK Bupati Bekasi, dalam rangka menjaga ketahanan pangan, bila pangannya kuat, tidak akan terjadi kerusuhan dan kejadian-kejadian lain," jelasnya. (Adv).

by : Yayat Hidayat


TerPopuler