Jelang Pelantikan dan Sumpah Presiden, Polrestro Bekasi Gelar Apel Kesiapan


 

Jelang Pelantikan dan Sumpah Presiden, Polrestro Bekasi Gelar Apel Kesiapan

Sabtu, 19 Oktober
Kapolres Metro Bekasi Kombespol Candra Sukma Kumara, saat memimpin apel gelar pasukan kesiapan pengamanan, di Kawasan Jurong Jln. Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Sabtu (19/10/2019).

Cikarang, Bekasi, SUARATOPAN.COM - Jelang Pelantikan dan Sumpah Presiden dan Wakil periode 2019- 2024, Polres Metro (Polrestro) Bekasi laksanakan apel persiapan pengamanan yang digelar di perempatan lampu merah Jurong, Jln. Ki Hadjar Dewantara, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu pagi (19/10). 

Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Chandra Sukma Kumara mengatakan, apel ini merupakan kesiap siagaan di penghujung perhelatan pesta demokrasi 5 tahunan.

"Untuk pengamanan di wilayah Kabupaten Bekasi ada sekitar 2000 personil dari berbagai unsur. Kita tidak hentinya mengucap terimaksih kepada Dandim 0509/Kabupaten Bekasi, Bawaslu, KPU, Dishub, Satpol PP, TNI, Pejabat dan anggota Polres, Satpam, Pramuka, Damkar Mahasiswa berdiri siap melakukan pengamanan," ucapnya.

Menurut Candra, pihaknya akan menempatkan para personil khususnya di 5 titik, terutama di titik keramaian. Namun, ia menegaskan, para personil tidak diperkenankan membawa senjata sejenis apapun.

"Jika ada yang membawa senjata akan kami berikan sanski. Kita lihat beberapa waktu terjadi peristiwa di DPR RI dan lainnya ada yang memanfaatkan situasi menjadi gaduh, untuk itu kita sebagai anak bangsa harus mengamankan," terangnya.

Selain itu, Candra pun memberikan rompi kepada wartawan dalam peliputan untuk memudahkan Anggota Polisi melakukan pengamanan dan dapat membedakan antara pengunjuk rasa, wartawan atau perusuh.

"Kita petugas dapat membedakan ini petugas atau perusuh. kita menyusun SOP saat meliput unjuk rasa atau yang ada potensi rusuh harus pakai rompi, wartawan tidak boleh jadi korban kerusuhan," tegasnya.

Sebagai anak bangsa kita wajib mengamankan dari berbagai ancaman baik yang datang dari dalam maupun luar penyebaran paham radikal, bahkan diketahui ada yang berasal dari tubuh Polri.

"Bekasi tidak boleh diacak-acak. Kita hadir sebagai ketahanan untuk memberikan kepada masyarakat rasa aman," pungkasnya. (ST). 



TerPopuler