Kurang Pengawasan dan Kurangi Volume Beton, Pekerjaan Jaling RT 003 RW 16 Pengasinan Retak-Retak

Kurang Pengawasan dan Kurangi Volume Beton, Pekerjaan Jaling RT 003 RW 16 Pengasinan Retak-Retak

Selasa, 21 Oktober

Hasil Pekerjaan Betonisasi (Jaling) di Perumahan Pondok Hijau Permai 2, RT 003 RW 16, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu telah terjadi retak-retak dan genangan air di beberapa ruas.


Kota Bekasi, SUARA TOPAN - Lagi-lagi akibat kurangnya pengawasan dan pengurangan volume beton, pekerjaan betonisasi jalan lingkungan (Jaling) yang berlokasi samping Polder tepatnya di Perumahan Pondok Hijau Permai 2, RT 003 RW 16, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu telah terjadi retak-retak dan genangan air di beberapa ruas.

Ironis, saat suaratopan.com mengkonfirmasi Beril selaku Pengawas bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kota Bekasi, dirinya tidak merespon alias tidak menjawab pesan WhatsApp terkait  kerusakan jaling tersebut. Padahal, dirinya ditugaskan dan dibayar untuk mengawasi pekerjaan proyek Dinasnya atas keluhan warga Perumahan.  

Tampak: Kondisi hasil pekerjaan jaling yang sudah terjadi retak-retak dan genangan air akibat dari pengurangan volume beton yang tidak sesuai spek

Menanggapi hal itu, Yohanes L.Tobing, SH. (Aktivis) LSM Team Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (TOPAN-RI) menyampaikan bahwa, dari pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor, ia menduga adanya upaya pengurangan volume beton dan tidak sesuai spesifikasi. Sehingga telah terjadi keretakan di beberapa badan jalan.

"Dari kejadian tersebut selain kurangnya Pengawasan, kami menduga bahwa kontraktor sudah berniat curang dan kami anggap ini gagal kontruksi" ujarnya, Senin (21/10/2025).

Dengan ulah seperti itu, lanjut Yohanes, justru dirinya sangat yakin, kalau pihak kontraktor jelas ingin dan berniat mengurangi spesifikasi pengiriman beton, ia pun meminta Dinas terkait dan Inspektorat harus melakukan kros-cek dan dilakukannya pemeriksaan.

"Kami minta Dinas terkait dan Inspektorat harus ambil sikap. Melakukan kros-cek kelapangan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.

Terkait dugaan kecurangan dan hasil kegiatan yang terjadi retak akibat pengurangan ketebalan beton tersebut, pihaknya akan bersurat kepada Inspektorat dan BPK, mendorong segera melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan tersebut. (Yat).  

TerPopuler