Diduga CV. Bachtera Perkasa Kurangi Volume di Peningkatan Jaling Perum SKU Mekarsari

Diduga CV. Bachtera Perkasa Kurangi Volume di Peningkatan Jaling Perum SKU Mekarsari

Kamis, 16 November

Peningkatan Jalan Lingkungan Perum SKU Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan tersebut, dikerjakan oleh CV. Bachtera Perkasa (BP)


Kabupaten Bekasi, SUARA TOPAN - Peningkatan Jalan Lingkungan (jaling) Perum SKU Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, diduga telah mengurangi volume kubikasi beton yang telah ditentukan dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) Bidang PSU pada Dinas Disperkimtan Kabupaten Bekasi.

Diketahui, Peningkatan Jaling Perum SKU Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan tersebut, dikerjakan oleh CV. Bachtera Perkasa (BP) dengan anggaran senilai Rp. 199.546.475,99 dan nomor SPMK:  GP.02.02/3284/SPK/Disperkimtan/PSU/XI/2023. 

Hasil pantauan Tim Media pada saat proses pekerjaan, pengiriman beton hanya total 11 mobil dengan rincian 10 mobil bermuatan 7 kubik dan 1 mobil bermuatan 3 kubik, dengan total 73 kubik.

"Total seluruhnya 11 mobil, ini TM ke 11 bang, TM 1 sampai 10 bermuatan 7 kubik dan terakhir TM ke 11 hanya 3 kubik," ungkap Sipir mobil molen sebari membuka bukti-bukti pengiriman kepada Media, Sabtu pagi (11/11/2023).

Sementara saat Tim Media meng- konfirmasi pihak Konsultan dan Pengawas Dinas terkesan mengabaikan pertanyaan yang disampaikan Via WhatsApp, sehingga diduga ada permainan antara konsultan, pengawas dan kontraktor CV. Bachtera Perkasa.

Kemudian, Media pula mencoba konfirmasi Ayard, PPTK bidang PSU pada Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, dirinya tidak memberikan jawaban yang dipertanyakan Via WhatsApp oleh Media.

Tidak hanya itu, saat Media mengkroscek kembali hasil kegiatan yang telah selesai beberapa hari lalu, ditemukan adanya keretakan dan pekerjaan sudah dilakukan Coredril. Sehingga dikeluhkan warga setempat yang menjelaskan, bahwa dirinya mengetahui persis saat proses pengecoran yang hanya dengan ketinggian (tebal) rata-rata 9 cm - 11 cm.

"Saya melihat langsung bang, saat pengecoran ini, dan kita (warga) mencoba ngukur langsung juga dan didapat ada yang 9 cm, ada yang 10 cm, dan bahkan ada juga yang 5 cm. Ya...! kalau dirata-rata sekitar paling 9 cm sampai 11 cm lah bang, padahal kita kan tau harusnya 15 cm," ungkapnya dengan lantang dan menunjukan muka kesal kepada Tim Media, Kamis (16/11/2023).

Ditambahkannya lagi, "Saya lihat bekisting kan 15 cm, kenapa ga sampai full, saya sempet protes juga tapi tetep ga full malah trus ditarik-tarik malah makin tipis. Coba abang lihat deh kan ga di jidar jadi hasilnya gelombang-gelombang dan ga rata," cetusnya.

Menanggapi hal tersebut, Yanto Purnomo selaku Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB) mengatakan, ini semua dikarenakan lemahnya pengawasan konsultan maupun Dinas, sehingga kerap terjadi kecurangan.

"Kinerja konsultan dan Pengawas Dinas dalam hal ini kami pertanyakan dan terkesan tidak tanggungjawab atas pekerjaannya. Atau juga memang mereka ada main..???," ungkap Yanto.

Dirinya juga meminta kepada Inspektorat maupun BPK, agar memeriksa (kroscek)
hasil kegiatan tersebut. Sehingga kedepan kegiatan infrastruktur di Kabupaten Bekasi akan lebih baik.

"Kami berharap kegiatan yang diduga terdapat kecurangan tersebut, khususnya Jaling Perum SKU Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan oleh CV. BP dapat diperiksa, sehingga tidak salah dalam pembayaran oleh pihak Pemerintah melalui Dinas terkait," tegasnya. (Tim).  
 

TerPopuler