Pengaspalan Tak Maksimal, Diduga Aspal Obrok Digelar di Jalan Kinan Sepanjang Jaya Rawalumbu Lepas Pengawasan

Pengaspalan Tak Maksimal, Diduga Aspal Obrok Digelar di Jalan Kinan Sepanjang Jaya Rawalumbu Lepas Pengawasan

Kamis, 27 Juli

Pemeliharaan Jalan Kinan RW 02, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu oleh CV. Artha Prima Indah.


Kota Bekasi, SUARA TOPAN - Pengaspalan yang dikerjakan rekanan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi di Jalan Kinan RW 02 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, diduga tidak maksimal dan menuai pertanyaan.


Kegiatan berjudul, Pemeliharaan Jalan Kinan RW 02, Sepanjang Jaya, Rawalumbu oleh CV. Artha Prima Indah tersebut, dengan no kontrak/SPK : 621.01/10.11.11.005/SPK/DBMSDA-BIMAR/2023 dan menggunakan dana APBD tahun 2023 senilai, Rp. 181.188.000,-.

Dari hasil pantauan awak media, diduga material aspal (hotmix) yang digelar tersebut, menggunakan aspal curah dengan istilah "obrok" yang tidak memenuhi suhu panas yang semestinya (dingin).

"Istilah aspal "obrok" ini, aspal curah dan murah, tidak layak. Suhunya sudah dingin dan tidak memenuhi syarat. Terlihat menggumpal dan apabila digelar tidak akan bertahan lama," jelas seorang peng-sub aspal yang biasa mengirimkan material aspal di Bekasi.

Menanggapi hal tersebut, Yanto Purnomo, Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB), menyayangkan kegiatan pengaspalan yang tidak maksimal itu. Dan dirinya pun kecewa pengaspalan digelar tanpa pengawasan yang ketat dari Dinas maupun Konsultan, sehingga kegiatan berjalan mulus tergelar tanpa teguran.

"Aspal yang sudah tidak layak digelar, karena terlihat aspal sudah menggumpal, yang berarti diduga suhu aspal sudah turun (dingin). Yang seharusnya suhu aspal yang layak digelar harus mencapai minimal 100 sampai dengan 120 derajat celcius (C°)," kata Yanto kepada Media, Kamis (27/7/2023). 

Lebih lanjut, ungkap Yanto, seyogyanya aspal yang akan digelar harus dicek suhu oleh pihak Konsultan dan Pengawas. Dirinya menilai Pengawas Dinas dan Konsultan lalai dalam hal pengecekannya.

"Sebelumnya digelar aspal harus dicek suhu dulu, agar mendapat hasil yang maksimal, andai tidak, berarti Pengawas dan Konsultan lalai tugasnya mengawasi dan mengecek kegiatan tersebut," jelasnya.

Sementara, Nining selaku UPTD Wilayah Kecamatan Rawalumbu, saat dikonfirmasi via Whats App oleh Media terkait suhu aspal yang tidak maksimal, dirinya tidak menjawab yang terkesan mengabaikan tugas dan fungsi (tufoksi). (Tim).   
 

TerPopuler