![]() |
| Kondisi Saluran Drainase Sub Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Saluran Drainase Paket 18 (jalan lingkungan RT. 005 RW. 011 Kelurahan Margahayu), Kecamatan Bekasi Timur |
Namun, Pekerjaan saluran dengan menggunakan item Uditch tersebut terkesan dibiarkan walaupun kondisi Uditch terpasang kondisinya retak-retak dan tampak Nat (sambungan uditch) tak beraturan hingga terjadi renggang serta terlihat amburadul.
Diketahui, Pekerjaan saluran Uditch tersebut yang diselenggarakan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) yang dikerjakan oleh CV. Banjar Sagu-Sagu, senilai Rp. 1.043.843.359,- (Satu Miliar Empat puluh Tiga juta Delapan ratus Empat puluh Tiga juta Tiga ratus Lima puluh Sembilan rupiah), dari sumber dana Pendapatan bagi hasil, DAU dan PAD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2025, dan No Kontrak/SPK: 620.01/06.0031.1.016/SP/DBMSDA-SDA/2025/59827898.
![]() |
| Tampak Uditch terpasang retak-retak |
Menanggapi hal tersebut, Yohanes L.Tobing, SH. (Aktivis) LSM Team Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (TOPAN-RI) menyampaikan bahwa, dari pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor, ia menduga adanya upaya pengurangan kualitas uditch yang tidak sesuai. Sehingga kualitas uditch telah terjadi keretakan dan uditch saluran akan cepat tidak berfungsi normal.
"Dari kejadian tersebut kami menduga bahwa kontraktor sudah berniat curang dan kami anggap ini tidak sesuai keinginan masyarakat," ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Dengan ulah seperti itu, lanjut Yohanes, justru dirinya sangat yakin, kalau pihak kontraktor jelas ingin dan berniat mengurangi spesifikasi dan terkesan mengerjakannya secara asal-asalan, sehingga hasilnya terlihat amburadul. Dan Dinas pun terkesan melakukan pembiaran.
Lalu, ia pun meminta Dinas terkait dan Inspektorat harus melakukan kros-cek dan dilakukannya pemeriksaan.
"Kami minta Dinas terkait dan Inspektorat harus ambil sikap. Melakukan kros-cek kelapangan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya. (Yat).
"Dari kejadian tersebut kami menduga bahwa kontraktor sudah berniat curang dan kami anggap ini tidak sesuai keinginan masyarakat," ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Dengan ulah seperti itu, lanjut Yohanes, justru dirinya sangat yakin, kalau pihak kontraktor jelas ingin dan berniat mengurangi spesifikasi dan terkesan mengerjakannya secara asal-asalan, sehingga hasilnya terlihat amburadul. Dan Dinas pun terkesan melakukan pembiaran.
Lalu, ia pun meminta Dinas terkait dan Inspektorat harus melakukan kros-cek dan dilakukannya pemeriksaan.
"Kami minta Dinas terkait dan Inspektorat harus ambil sikap. Melakukan kros-cek kelapangan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya. (Yat).

