Hasil Swadaya, Kali Sekunder Kp. Gandu Sukatani Dinormalisasi

Hasil Swadaya, Kali Sekunder Kp. Gandu Sukatani Dinormalisasi

Jumat, 09 Oktober

Tampak alat berat sedang melakukan pengerukan endapan lumpur dari kali Gamprit Kp. Gandu, Desa Sukadarma - Sukamulya, Kecamatan Sukatani


Sukatani, Bekasi, SUARATOPAN - Akibat puluhan tahun tak pernah dinormalisasi, akhirnya kali skunder Gamprit Kp. Gandu Sukatani yang sering berakibat banjir hingga kepemukiman, dilakukan normalisasi secara swadaya yang dibantu alat berat milik Dinas PUPR Kabupaten Bekasi. 


Kali tersebut melintasi dua Desa (Sukadarma dan Sukamulya) Kecamatan Sukatani. Hasil konfirmasi Media, Zana Suryana didampingi RT selaku kepala Dusun III Desa Sukadarma mengaku prihatin dengan kondisi pendangkalan kali tersebut, hingga mengakibatkan meluapnya air ke jalan raya dan membuat jalan kampung gandu licin dan becek setiap hari.

"Berawal dari keprihatinan kita, sebab sebagai warga yang tiap hari jalanannya becek dan licin, bahkan banyak masyarakat sampai jatuh akibat licinya jalanan hingga berlumut," katanya.

Sehingga akhirnya jelas dia, masyarakat yang diprakarsai H.Hambali dan keluarga besar bersama tokoh masyarakat serta aparat desa Sukdarma - Sukamulya, juga di bantu oleh Satgas Citarum Harum Sektor 7 Koramil 10 Sukatani memutuskan untuk melakukan kegiatan normalisasi kali tersebut dengan biaya swadaya.

"Ini murni swadaya masyarakat kampung Gandu Desa Sukadarma dan Sukamulya. Kita perkirakan pekerjaannya selesai dalam 30 hari kedepan, dikerjakan sepanjang 1 kilometer," ungkapnya.

Kemudian, Camat Sukatani Imam Faturochman memberikan apresiasi kepada masyarakat Kp. Gandu dan Satgas Citarum Harum yang berinisiatif secara swadaya untuk melakukan normalisasi kali sekunder tersebut, sehingga pihaknya menegaskan harus ada penataan lanjutan dan berkesinambungan, hingga kedepanya tidak terjadi lagi pedangkalan sampai membuat air meluap ke jalan.

"Harus ada agen perubahan warga disini agar menjadi inisiator yang bersinergis dengan kami di Pemerintahan Kecamatan maupun Desa dalam menata dan mengelola serta menjaga aliran kali sekunder yang ada di kampung kita ini," imbaunya.

Karena, lanjut Camat, banyak contoh dari daerah lain yang patut ditiru misalnya ada pemenggalan arus air dengan ram kawat pungsinya buat mencegah sampah yang dibuang masyarakat bisa tersaring dan dapat dikumpulkan, kedua dengan menanam bibit ikan untuk menjaga ekosistem alam dan pelestariannya, dan selain itu ada nilai ekonomi yang didapat dari budidaya ikan.

Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, menurut Camat, terkait kesadaran lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan, sekaligus menjaga aliran kali tersebut sebagai obyek untuk usaha ternak ikan dan menata serta menanam bebagai pohon di pingiran kali tersebut, sehingga bisa memberikan pemandangan yang indah dan tidak terkesan kumuh dan bau.

"Kalau semua bisa dikondisikan seperti itu, saya yakin semua pihak akan ada kesadaran untuk sama-sama menjaga lingkunganya," ujarnya.

Yang terakhir, pesan Camat, yakni membangun komunikasi lintas intansi, baik dengan PJT II maupun intansi lainya, agar masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan tempat tinggal maupun usaha di sepanjang kali sekunder ini, sehingga tidak ada penyumbatan terhadap aliran sungai yang semakin menyusut sempit. (Red).
 

TerPopuler