PT. Termintiga Jaya Kurangi Volume Beton, Hasil Pekerjaan Sudah Alami Keretakan, Aktivis: Dinas dan Inspektorat Diminta Periksa

PT. Termintiga Jaya Kurangi Volume Beton, Hasil Pekerjaan Sudah Alami Keretakan, Aktivis: Dinas dan Inspektorat Diminta Periksa

Kamis, 25 September

Kegiatan: Program Penyelenggaraan Jalan dalam sub- kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan - Paket 16 di Jalan Ganif RT. 001 RW.001 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya

Kota Bekasi, SUARA TOPAN - Proyek pekerjaan program penyelenggaraan jalan yang diselenggarakan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi tahun 2025 dari sumber dana Opsen PKB TA. 2025 menyisakan pertanyaan publik.

Pasalnya, program penyelenggaraan jalan dalam sub- kegiatan pemeliharaan rutin jalan - paket 16 di jalan ganif RT. 001 RW.001 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya sudah mengalami keretakan (retak-retak) yang diduga pekerjaan tersebut kurang dari volume dan tidak sesuai spesifikasi.

Diketahui, Pemenang tander dalam sistem LPSE Pemkot Bekasi yakni, PT. Termintiga Jaya dengan nama tander Pemeliharaan Rutin Jalan - paket 16, senilai di HPS Rp. 1.024.973.971,- (satu miliar dua puluh empat juta sembilan ratus tujuh puluh tiga juta sembilan tujuh satu rupiah).

Hasil pantauan media, dari satu titik yang telah dikerjakan oleh PT. Termintiga Jaya (program penyelenggaraan jalan dalam sub- kegiatan pemeliharaan rutin jalan - paket 16 di jalan ganif RT. 001 RW.001 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya) senilai Rp.142.500.000,- , No Kontrak/SP: 620.01/10.0046.13.016/SP/DBMSDA-BM/2025/59896063.

Sementara, dari hasil konfirmasi media kepada Michael Arcos selaku Pelaksana Teknis Dinas (Peltek), dengan hasil pekerjaan dan kondisi telah terjadinya dugaan pengurangan volume sehingga terjadi keretakan, dirinya merespon dan menjawab. "Nanti kita cek dulu ke lapangan faktanya seperti apa. Makasih informasinya bang Nanti kita tindaklanjuti pada saat PHO," jawab Arcos.

Lebih lanjut, menanggapi hal tersebut, Yohanes L.Tobing, SH. (Aktivis) LSM Team Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (TOPAN-RI) menyampaikan bahwa, dari pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor, ia menduga adanya upaya pengurangan volume beton dan tidak sesuai spesifikasi. Sehingga telah terjadi keretakan di beberapa badan jalan.

"Dari kejadian tersebut kami menduga bahwa kontraktor sudah berniat curang dan kami anggap ini janggal," ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Dengan ulah seperti itu, lanjut Yohanes, justru dirinya sangat yakin, kalau pihak kontraktor jelas ingin dan berniat mengurangi spesifikasi pengiriman beton, ia pun meminta Dinas terkait dan Inspektorat harus melakukan kros-cek dan dilakukannya pemeriksaan.

"Kami minta Dinas terkait dan Inspektorat harus ambil sikap. Melakukan kros-cek kelapangan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.

Terkait dugaan kecurangan dan janggal tersebut, pihaknya akan bersurat kepada Inspektorat dan BPK, mendorong segera melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan tersebut. (Yat).  

TerPopuler