Banjir di Kabupaten Bekasi Surut Signifikan

Banjir di Kabupaten Bekasi Surut Signifikan

Selasa, 07 Maret

Dedy Supriyadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi


Kabupaten Bekasi, SUARA TOPAN – Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, satu pekan ini mulai surut, meski masih ada beberapa tempat yang tergenang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi menyebutkan, beberapa hari ini banjir surut signifikan, dan tinggal menyisakan beberapa desa. Bahkan, untuk pengungsi sendiri, sampai saat ini tinggal beberapa titik di wilayah Kecamatan Pebayuran dan Muaragembong.

“Tadi saya mantau ke kecamatan Muaragembong, ketinggian air tinggal 10 atau beberapa cm. Terus Pebayuran juga. Banjir hanya tinggal beberapa desa, pengungsian juga tinggal sedikit,” ujarnya, pada Selasa (7/3/2023). 

Dirinya berharap, banjir di Kabupaten Bekasi surut sebelum berakhirnya status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 12 Maret 2023. Selanjutnya, kegiatan masyarakat kembali normal.

Selain genangan banjir yang mulai surut, Sekda optimistis sektor pertanian bisa kembali bangkit.

“Untuk sawah yang gagal panen, mungkin bisa ada penanaman benih kembali, kami harapkan semua roda perekonomian dan aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal,” harapnya.

Sejauh ini, upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam penanganan banjir sudah maksimal. Termasuk pada sektor infrastruktur, misalnya normalisasi sungai dan pembersihan sampah serta lumpur untuk memperlancar saluran air.

“Ya, kami sudah berupaya maksimal, semuanya termasuk memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir melalui dinas terkait,” katanya.

Dedy menambahkan, pasca banjir koordinasi akan dilakukan Pemkab Bekasi, baik ke tingkat provinsi maupun pusat. Hasil kajian, kata dia, penanganan masih ada hambatan di titik muara sungai, yang perlu dinormalisasi, karena sudah terjadi sedimentasi, ditambah rob atau pasang air laut.

Dalam penanganannya, kata dia, tentu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, karena dari sisi kewenangan ada di pemerintah pusat.

“Tapi kami sudah intens berkoordinasi. Kalau situasi kondisinya sudah memungkinkan, alat bisa turun dan bisa dilakukan penanganan, termasuk normalisasi di mulut muara. Salah satunya di Pantai Harapanjaya Muaragembong, Kali CBL dan Kali Bekasi," tuturnya.

Dedy menambahkan, untuk penanganan banjir di Kabupaten Bekasi, ke depan harus dikerjakan bersama oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pusat.

“Karena memang ini menyangkut dari kewenangan, kalau diizinkan, kita akan lakukan. Intinya, kita melakukan upaya yang terbaik untuk masyarakat supaya permasalahan banjir bisa ditangani," terangnya. (*).  
 

TerPopuler