Diduga Kelainan Seks, Istri Sirih Melapor Di Polres Pelalawan

Diduga Kelainan Seks, Istri Sirih Melapor Di Polres Pelalawan

Rabu, 10 Maret


Pelalawan, SUARATOPAN - Seorang ibu rumah tangga bernama Itdayani melaporkan suaminya karena tidak tahan sering dianiaya. Saat mau berhubungan badan saja istrinya mengaku selalu dianiaya.


Hal itu disampaikan Itdayani kepada sejumlah awak media pada Rabu (10/3/2021) di Pangkalan Kerinci setelah selesai membuat laporan polisi di Polres Pelalawan. Usai membuat laporan, Itdayani didampingi oleh kuasa hukumnya, temui sejumlah wartawan di kedai kopi Bagan KM1 Simpang Langgam, Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.

Kepada awak media kuasa hukumnya Hendri Siregar SH menjelaskan, kliennya seorang ibu rumah tangga bernama Itdayani telah melaporkan seorang laki-laki bernama Rusdianto atas dugaan tindak pidana penganiayaan. Menurut keterangan dari klien saya, dia sebagai istri pernikahan sirih dari Rusdianto (terlapor).

Diceritakannya, bertempat di KBC Ramayana Pangkalan Kerinci, pada tanggal 16 Februari 2021 lalu, klien saya Itdayani yang sedang dalam keadaan hamil anak kelima, dianiaya oleh Rusdianto. Atas penganiayaan tersebut, klien saya mengalami luka lebam ditubuhnya. Kasus penganiayaan itu telah dilaporkan di Polres Pelalawan pada hari ini dengan bukti surat laporan polisi No. STPL/93/III/2021/RIAU/RES PELALAWAN, ditanda tangani petugas SPKT bernama Eddy Surya.

Hendri Siregar berharap agar laporan kliennya diproses dengan cepat. Sebab menurut keterangan kliennya, kekerasan itu sudah sering dia lakukan oleh terlapor. Bahkan bukan hanya Itdayani sendiri yang sering mendapatkan kekerasan dari Rusdianto, anak-anaknya dari Itdayani juga sering dianiaya bahkan jarang dinafkahi," jelas Hendri Siregar.

Ditegaskan Hendri Siregar bahwa, selain kasus itu telah dilaporkan di Polres Pelalawan, pihaknya juga akan membuat laporan di Komnas Pelindungan Perempuan dan anak, supaya proses hukum atas laporan kliennya benar-benar dikawal. Sebab selain dari kasus penganiayaan yang telah dilaporkan di polisi, juga ada hak-hak empat orang anak korban yang harus diperjuangkan. Karena terlapor dinilai telah menelantarkan anaknya dengan indikasi tidak memberi nafkah baik kepada Itdayani sebagai istrinya maupun terhadap keempat orang anaknya," bebernya.

Dihadapan sejumlah awak media Itdayani juga menambahkan, "saya dipukuli sudah sering dan tidak ingat lagi berapa kali. Saya baru melapor di polisi karena selain memikirkan nasib anak-anak takut tidak ada bapak, juga setiap mau melapor ke polisi saya selalu diacamnya. Dan setiap habis dipukuli olehnya, saya dikunci didalam kamar, sehingga tidak bisa melapor," ujar Itdayani menceritakan pilunya.

Itdayani juga menceritakan jika istri pertama Rusdianto juga pernah ikut menganiaya dia berasama buah hatinya. "Pernah saat itu saya dalam keadaan hamil, didatangi bersama istri pertamanya, selain bicara kotor, perut saya dibenturi sama istri pertamanya dan kepala anak pertama saya yang tidak ada salah apa-apa dipukul menggunakan sepatu tingginya. Waktu itu saya sempat melapor tapi diancam oleh suami (Rusdianto)," tutur Itdayani dengan mata berkaca-kaca.

Dibeberkan Itdayani lagi "bukan hanya itu saja, dalam berhubungan seksual dengannya juga saya selalu dianiayanya. Setiap dia mau dilayani, terlebih dahulu saya dipukulinya baru disetubuhinya," ungkapnya.

"Pernah saya baru tiga hari melahirkan, dia minta saya melayaninya. Dengan terpaksa saya melayaninya, kalau tidak, dipukulinya," pungkasnya dengan nada serat sambil mengusap matanya.

"Kejadian seperti itu berulang-ulang saya rasakan, dan dalam keadaan saya sedang menangispun, dia mau menyentuh saya. Tidak pernah sekalipun dia menyentuh saya dengan kasih sayang," bebernya lagi.

Tambah Itdayani yang mengaku telah menikah sirih sejak tahun 2009 dengan Rusdianto, "Selama kami jadi suami istri bila saya dikasih uang belanja, tidak pernah lebih dari Rp 50 ribu atau Rp.100 ribu. Malah hasil jerih payah saya sendiri habis dimintainya," tukasnya.

Rusdianto yang dikonfirmasi melalui pesan WA menjawab, tidak usah ditanggapi karena saya sudah lama bercerai dengan dia. Dia datang menyerang di kantor PP di KBC kemarin sewaktu saya lagi rapat di kantor. Saksi semua anggota PP disitu siap jadi saksi bahwa saya diserang di kantor," sebutnya.

Rusdianto mengakui bahwa Itdayani sebagai istri sirih. "Dulu sebagai istri sirih," ucapnya seraya meminta untuk tidak diberitakan. "Tidak usah dibuat beritanya ya, tidak usah direspon lagi," ujar Rusdianto.

Kemudian, Pihak Polres Pelalawan yang dikonfirmasi melalui Humas Iptu Edy Haryanto mengatakan, laporan itu nanti akan diproses. Kalau sudah dilaporkan berarti sudah ditangani, dalam waktu dekat nanti dipanggil semuanya termasuk terlapor untuk dilakukan pemeriksaan atau dimintai keterangan," ujarnya. (Sona). 

TerPopuler