Anak Dan Nenek Narsih Kecewa Telah Diberitakan 'Bohong', Ini Penjelasannya...!


 

Anak Dan Nenek Narsih Kecewa Telah Diberitakan 'Bohong', Ini Penjelasannya...!

Kamis, 30 April
Doc. Fhoto Nenek Nasih (65) dan Muhammad Yusuf (25) 

Cikarang Barat, Bekasi, SUARATOPAN - Setelah diketahui dirinya diberitakan media
Cetak maupun Online dengan berita yang seolah memojokannya, warga Desa Kalijaya, nenek Nasih (65) ini, menyatakan dirinya kecewa dan tidak terima dengan adanya pemberitaan terkait dirinya itu.

Dikabarkan dalam berita itu, nenek Nasih tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan memakan makanan nasi basi disaat sahur.

Yang menurutnya, pemberitaan terkait dirinya itu adalah tidak benar (bohong).

Nasih yang tinggal di Kp. Gardu Sawah RT 001/01, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan tidak terima dengan apa yang sudah diberitakan di media Cetak maupun Online pada tanggal 27 April 2020 dengan judul " Masya Allah! Nenek Nasih Sahur Nasi Basi". 

Wartawan Fakta Hukum (Hendriana/Bonding) saat melakukan wawancara dengan Nenek Nasih. Rabu malam (29/4/2020)

Doc. Fhoto Nenek Nasih saat menerima bantuan dari PT. Fajar Paper yang disalurkan melalui Pemerintah Desa Kalijaya. Sabtu (18/4/2020)

"Saya tidak terima dengan pemberitaan itu, dan saya tidak pernah bilang tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Apalagi makan makanan nasi basi, yang ada diberita itu," kata Nasih saat di wawancara media di kediamannya. Rabu malam (29/4).

Dengan beredarnya berita terkait dirinya, membuat Nasih dan keluarganya tidak terima dengan pemberitaan tersebut.

"Ini seperti memojokan keluarga saya. Saya tidak pernah ngomong seperti di pemberitaan itu, sedangkan rumah saya ini di bantu oleh pemerintah dari bantuan rutilahu," ungkapnya.

"Masalah bantuan sembako, saya dapet dari PT. Fajar, dan orang Desa yang mengantarkannya ke saya," lanjut dia.

Kemudian, Muhammad Yusuf (25) salah satu anak Nasih mengatakan, tentang pemberitaan yang menyangkut ibunya itu adalah tidak benar, dan dia pun kecewa dengan adanya ungkapan tersebut, tentang keluarganya.

"Saya sangat kecewa dengan apa yang disampaikan di berita itu, karena tidak sesuai dengan apa yang ibu saya ucapkan," kata Yusuf.

Seharusnya, lanjut Yusuf, sebagai lembaga kontrol sosial tidak seperti ini, kalau seperti ini berarti pemberitaan yang media sampaikan tidak berimbang, dan ini bisa menjadi ke bohongan, karena tidak sama dengan apa yang ibu saya sampaikan dengan tulisan di berita itu," jelas Yusuf.

Sementara, Kepala Desa Kalijaya Dede Sulaiman menyayangkan, seharusnya tidak membuat judul yang bombastis atau yang tidak sesuai antara judul dengan isinya, apa lagi sudah jauh menyimpang dan tidak sesuai apa yang sudah dikatakan sumbernya. "Sungguh ini sangat luar biasa konyolnya, dengan berita seperti ini," ujar Dede.

Dijelaskan Dede, sejatinya media itu bisa membuat berita yang berimbang, dan memegang kaidah-kaidah Jurnalistik. Hal tersebut agar pemberitaan yang dibuat media sesuai fakta, bukan dengan berita bohong. (ST).

TerPopuler